Halaman

Rabu, 21 November 2012

Soal Bab 1 - Bab 4

1)  Yang bergaris bawah pada kata جَاعِلٌ (Qs. Al-Baqarah:30) merupakan contoh bacaan …


A.
B.
C.
D.
E.
2)  Yang bergaris bawah pada kata خَلْقًااَخَرَ (Qs. Al-Mu’minun:12-14) merupakan contoh bacaan


A.
B.
C.
D.
E.

Bab 6


Dakwah Nabi Periode Mekkah
 
A.    SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH
1.    Masyarakat Arab Jahiliah Periode Mekah
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab jahiliah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan masyarakat Arab waktu itu, terdapat dalam bidang agama, moral, dan hukum,
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dan ajaran agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT) yang jumlahnya mencapai 300 lebih. Di antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Ma’abi, Hubal, Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat.

Bab 5


Sumber Hukum Islam
Secara sederhana hukum artinya seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia yang diakui oleh sekelompok masyarakat, yang disusun oleh orang yang diberi wewenang dan berlaku mengikat bagi anggotanya. Bila dikaitkan dengan Islam, maka hukum Islam berarti seperangkat peraturan yang berdasarkan wahyu Allah SWT; dan sunnah Rasulullah saw; yang mengatur tentang tingkah laku manusia yang dibebankan kepada setiap mukallaf dan mengikat semua orang yang beragama Islam. Orang yang hidupnya dibimbing syari'ah (hukum Islam) akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah SWT; dan rasulNya, sebab hukum Islam pasti selaras dengan fitrah manusia sehingga siapapun yang bertahkim kepada hukum Islam pasti manusia akan selamat di dunia dan akherat. 

Bab 4


Sikap Terpuji-Husnuzan

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lain, bahkan dengan malaikat sekalipun. Kemuliaan manusia nampak ketika Allah SWT berkehendak menciptakan Adam sebagai Khalifah-Nya di muka bumi dengan misi beribadah kepada-Nya. Kehendak Allah tersebut berdasarkan perencanaan yang sangat matang, sehingga ketika para malaikat mempertanyakan rencana Allah tersebut, Allah menjawabnya:

 “Sungguh Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 30)

Senin, 12 November 2012

Bab 3


Iman Kepada Allah
Pernahkah kamu memperhatikan diri dan alam sekitarmu? Siapakah pencipta semua itu? Dialah Allah swt. pencipta alam beserta seluruh isinya. Dia menciptakan semua itu dengan kehendak dan kuasa-Nya. Oleh karena itu, kita harus meyakini, memahami, serta meneladani sifat-sifat Allah swt. khususnya yang terkandung dalam Asmaul Husna di dalam kehidupan kita.

Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama sekaligus sebagai pondasi dari rukun iman yang lain. Allah swt. adalah Zat yang Mahakuasa, yang menciptakan alam beserta seluruh isinya sekaligus sebagai penjaga dan pengatur alam jagat ini, yang tidak pernah merasa lelah, yang tidak pernah mengantuk, tidak pernah tidur, dan tidak merasa berat menjaga keduanya. Dialah Allah swt. yang memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan-Nya.

Kamis, 08 November 2012

BAB 2


Q.S. Al An’am, 6 : 162 – 163: 


قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ (١٦٢) لَا شَرِيكَ لَهُ ۥ‌ۖ وَبِذَٲلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۟ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (١٦٣

Katakanlah ( Muhammad ), “ sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya,
dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri ( muslim)”

BAB 1


MANUSIA DAN TUGASNYA DI MUKA BUMI
A. Manusia Sebagai Khalifah
  Surat Al-Baqarah ayat [30]

2:30

 Artinya:
"Dan ( ingat) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat,“ Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,“Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sanah, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,”sungguh,Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.al-Baqarah (2): 30)