Halaman

Kamis, 08 November 2012

BAB 1


MANUSIA DAN TUGASNYA DI MUKA BUMI
A. Manusia Sebagai Khalifah
  Surat Al-Baqarah ayat [30]

2:30

 Artinya:
"Dan ( ingat) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat,“ Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,“Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sanah, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,”sungguh,Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.al-Baqarah (2): 30)



Kandungan Surah al-Baqarah Ayat 30
Berdasarkan terjemah diatas dapat disimpulkan:
a. Rencana Allah untuk menciptakan khalifah dimuka bumi yang akan diperankan
oleh manusia
b. Malaikat menyaksikan kemampuan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tetapi
Allah meyakinkannya. Dengan diberi karunia akal manusia dapat
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan.

c. Tugas manusia di muka bumi adalah melestarikan dan memanfaatkan segala
isinya dengan tetap menjaga keseimbangan alamnya.

Ayat diatas menyatakan keterkejutan malaikat ketika diberitahu bahwa Allah
SWT. Akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi. Mereka bertanya kepada
Allah SWT., mengapa Adam yang akan di angkat menjadi khalifah, padahal Adam
dan keturunanya, adalah makhluk yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah.
Sebaliknya, para malaikat menganggap bahwa dirinya lebih pantas memangku
jabatan tersebut sebab mereka senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT.
Sepanjang hidupnya. Allah SWT. Tidak membenarkan anggapan para malaikat
tersebut. Allah SWT. Melakukan segala sesuatu berdasarkan pengetahuan dan
Hikmah-Nya. Allah SWT. Mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh
para malaikat dan semua makhluk-Nya.

Khalifah adalah seorang yang di jadikan pengganti atau seseorang yang di beri
wewenang untuk bertindak atau berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
yang memberi wewenang. Adapun yang dimaksud dengan kekhalifahan Adam adalah
kedudukan sebagai wakil Allah SWT. Dibumi. Ia berkewajiban melaksanakan
perintah-perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yang
ada padanya. Hal itulah yang memunculkan ungkapan bahwa manusia adalah
khalifahtullah di bumi.

2. Surah al-Mu`minun Ayat 12-14
 
23:1223:13

23:14
Artinya: "Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari pati
(berasal)dari tanah kemudian kami menjadikannya air mani ( yang di simpan )
dalam tempat yang kukuh ( rahim ). Kemudian mani itu kami jadikan sesuatu yang
melekat itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging,
kemudia, kami menjadikan nya makhluk yang ( berbentuk lain ) maha suci Allah,
pencipta yang paling baik". (Q.S. al-Mu`Minun (23): 12-14)

Kandungan Surah al-Mu`minun ayat 12-14
Secara lebih detail, manusia diciptakan dalam beberapa tahap sebagai
berikut.
a. Sulalatin min tin adalah sari pati tanah yang didapatkan melalui makanan
yang di komsumsi oleh Manusia, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
b. Nutfah adalah sel sperma yang di jadiakan Allah SWT. Dari sari pati tanah.
c. Fi qurarin makin adalah tempat yang kukuh atau rahim. Sel sperma yang
dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim
sehingga terjadi pembuahan.
d. `Alaqah adalah embrio yang merupakan hasil pembuahan dan berwujud gumpalan
darah. Embrio ini terbentuk pada hari kesembilan sampai hari kesebelas
setelah pebuahan.
e. Mudgah adalah segumpal daging yang berbentuk dari `alaqah.
f. 'Izam adalah mudgah yangtelah di berikan tulang atau kerangka oleh Allah
SWT.
g. Khalqan akhara adalah makhluk dalam bentuk yang lain,atau manusia yang baru.

Ayat di atas menegaskan bahwa manusia di ciptakan dari sari pati ( sulalah )
dari tanah ( tin ). Allah SWT. Menciptakan manusia dari tanah. Makna ayat
tersebut adalah bahwa Allah SWT. Menjadikan manusia dari sari pati yang
berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu mengomsumsi makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tumbuh-tumbuhan hidup dengan
mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu memakan
tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di makan bapak menjadi sel
sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu menjadi sel telur. Sel
sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi pembuahan.
Peristiwa itu merupakan awal dari proses terciptanya manusia.

3. Surah adz-Zariyat Ayat 56
51:26

 Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku." (Q.S. az-Zariyat (51) :56)

Kandungan Surah adz-Zariyat Ayat 56
Isi kandungan surah diatas sebagai berikut:
a. Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah ( beribadah ) kepada-Nya.
baik beribadah secara langsung ( hablum minallah ) yaitu hubungan kepada
Allah seperti sholat, berdo`a dan sebagainya yang disebut mahdah, maupun
beribadah secara tidak langsung ( hablum minannas ) yaitu hubungan kepada
sesama manusia dalam rangka mencari rida Allah SWT. Yang disebut Ibadah
gairu mahdah.
b. Jin diciptakan Allah agar mereka menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah
SWT.

Al-Qur`an surat az-Zariyat Ayat 56 tersebut menjelaskan bahwa Allah
SWT. Tidak menjadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan
manusia di jadikan Allah SWT. Untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya.
Hal itu di wujudkan dengan menaati semua peraturan Allah SWT. Serta menerima
segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk
selalu berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.

4. Surah al-Nahl Ayat: 78

16:78
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur". (Q.S. An- Nahl (16): 78)

Kandungan Ayat
Berdasarkan terjemahan surat diatas dapat disimpulkan kandungannya; bahwa
Allah membekali manusia 3 (tiga) hal :
a. Pendengaran
b. Penglihatan
c. Hati Nurani.

Al-Qur`an surah an-Nahl ayat 78 tersebut menegaskan bahwa kita dilahirkan ke
dunia ini dalam keadaan tidak mengerti apa-apa. Kita lahir dalam keadaan lemah
dan tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan, kita membutuhkan bantuan orang lain
sesaat setelah dilahirkan, seperti bidan, perawat dan orang tua kita. Itulah
sesungguhnya pada awal kehidupan kita. Dengan menyadari hal itu, kita akan
terjauh dari sifat sombong dan takabur.

Ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah membekali manusia dengan tiga hal,
yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan tiga hal tersebut,
manusia akan menjadi makhluk yang sempurna agar mampu menjalankan tugasnya
sebagai khalifah di muka bumi ini.

Dalam ayat itu, pendengaran di sebutkan terlebih dahulu daripada penglihatan.
Menurut para ulama, hal itu menyiratkan makna bahwa pendengaran lebih di
muliakan dari pada penglihatan. Para ulama memberikan dua alasan, mengenai hal
itu alasan pertama bahwa telinga merupakan alat untuk mendengarkan seruan di
dunia dan di akhirat. Alasan kedua adalah bahwa telinga bayi lebih dulu ber
fungsi dari pada matanya.

Dewasa ini, hal itu mendapatkan penjelasan melalui penelitian ilmiah di bidang
kedokteran. Dengan menggunakan teknologi yang telah maju, anatomi tubuh
manusia dapat diketahui dengan jelas hingga gambaran yang paling detail.
Dengan penggunaan teknologi tersebut dapat diketahui bahwa otak terdiri atas
beberapa kepingan, yaitu kepingan otak bagian depan, dahi, pelipis dan
belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia.

Setelah mempelajari pusat-pusat pendengaran dan penglihatan, para Ilmuan
menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis yang
berhadapan dengan telinga, sedangkan pusat penglihatan terletak pada bagian
belakang otak. Dengan demikian, dilakukanya peyebutan pendengaran dari pada
penglihatan bersesuaian dengan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara
tepat.

Fakta yang lain di tunjukan oleh ilmu imbriologin. Dalam ilmu imbriologi, di
jelaskan bahwa alat pendengaran telah berkembang saat manusia dalam bentuk
janin. Perkembangan ini jauh lebih awal sebelum perkembanganya alat
penglihatan manusia. Perkembangan telinga pada janin akan sempurna pada bulan
kelima, sedangkan mata baru akan mencapai kesempurnaan setelah kelahiran. Oleh
karena itu, janin sudah mampu mendengarkan bebagai suara,tetapi belum mampu
melihat berbagai cahaya dan gambar.

B. Ikhlas dalam beribadah
1. Surah al-An`am ayat 162-163
Artinya: "Katakanlah (Muhammad).”Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan
demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
berserah diri (muslim)” (Q.S. al-Ana`am (6) :162-163 )

Kandungan Surah al- An`am ayat 162-163
Isi kandungan surah diatas sebagai berikut :
a. Kepasrahan jiwa dan raga untuk mengharap ridla Allah SWT.
b. Menghindarkan diri dari kemusyrikan .

Dalam ayat tersebut, Allah SWT. Memerintahkan Nabi Muhammad saw. Supaya
mengatakan bahwa sholatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah semata-mata
untuk tuhan semesta alam. Dua ayat ini juga mengandung ajaran Allah SWT.
Kepada Nabi Muhammad saw. Yang harus disampaikan kepada umatnya. Ajaran itu
berisi cara hidup seorang muslim didunia ini bahwa semua amal ibadah harus
dilaksanakan dengan tekun, ikhlas, tanpa pamrih, dan sepenuh hati karena Allah
SWT.
Seorang muslim harus meyakini kodrat dan iradat Allah SWT. Hal itu disebabkan
Allah SWT. Adalah dzat yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh karena
itu, seorang muslim tidak takut mati dalam berjihad dijalan Allah SWT.
Seorang muslim juga tidak boleh takut kehilangan kedudukan atau jabatan dalam
menyampaikan dakwah Islamiyah.

2. Surat al-Bayyinah Ayat 5

98:5
 Artinya: "Padahal mereka diperintah menyembah Allah dengan ikhlas
mentaati-Nya, semata-mata karena ( menjalankan ) agama, dan juga agar
melakukan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus ( benar )". (Q.S. al-Bayyinah (98): 5)

Kandungan Surat al-Bayyinah ayat 5
Isi Surah kandungan diatas sebagai berikut :
a. Manusia di ciptakan hanya untuk menyembah kepada Allah.
b. Memurnikan ketaatan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhkan dari syirik
c. Sebagai tolok ukur ketaatan kepada Allah SWT.adalah menjalankan sholat dan
memberikan sebagian hartanya yang di anugrahkan oleh Allah SWT.

Dalam ayat tersebut,Allah SWT. Menegakan bahwa manusia tidak di perintah,
kecuali untuk beribadah kepada Allah. SWT. Perintah yang di tujukan kepada
manusia adalah untuk memberikan jalan kepada manusia dalam mencapai
kebahagiaan dunia dan akherat. Untuk mencapai hal itu, manusia harus berbakti
kepada Allah SWT.dengan melaksanakan ibadah secara iklas lahir dan batin. Hal
itu dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada
Allah SWT.

Ikhlas adalah melakukan ibadah dengan tulus hati dan semata-mata mengharap
ridla Allah SWT. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut Mukhlis.
Apabila dalam ibadah ada motif selain karena Allah SWT. Semata, ibadah
tersebut akan di warnai oleh sikap ria, sum`ah, sombong, angkuh dan ujub.

Berapa keuntungan sikap ikhlas adalah sebagai berikut.
a. Ikhlas merupakan syarat mutlak di terima atau tidaknya suatu ibadah.
b. Orang yang ikhlas akan menjalankan ibadah dengan semangat, baik dilihat
orang maupun tidak. Hal ini disebabkan ia beribadah bukan mengharapkan
pujian dan sanjungan orang lain.
c. Orang yang ikhlas senantiasa sabar,tabah, teguh pendirian dan tidak kecil
hati. Ia akan tetap melakukan walaupun banyak orang yang mencemooh dan
mencelanya.
d. Orang yang ikhlas tidak akan sombong pada saat mendapat pujian dan
sanjuangan dari orang lain.
e. keiklasan akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati serta menjaukan
diri dari godaan iblis. Iblis tidak akan mampu menggoda dan menyesatkan
orang yang iklas.

C. Pengayaan materi tentang Ilmu Tajwid
1. Makhraj
Makhraj ialah tempat keluarnya bunyi huruf-huruf arab pada lesan atau mulut
manusia. Masing-masing huruf mempunyai makhraj atau tempat keluarnya masing-
masing huruf. Dalam ilmu tajwid, ada lima macam makhraj sebagai berikut.
a. Lubang tenggorokan dan mulut
b. Tenggorokan
c. Lidah
d. Kedua bibir
e. Pangkal hidung
2. Qolqolah
Qolqolah adalah membunyikan huruf mati dengan suara memantul darai makraj
khurufnya. Khuruf qolqolah adalima kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Qolqolah sugra ialah jika huruf qolqolah mendapat harakat sukun di tengah
sukun kata. Pantulan dari qolqolah sugra itu tidak terlalu kuat atau hanya
sedikit.
b. Qolqolah qubra ialah jika huruf qolqolah mendapat kharokat sukun di akhir
kata atau karena waqof ( berhenti ). Pantulan qolqolah qubra lebih besar
dari pada qolqolah sugra terutama jika berada sesudah huruf mad dan lebih
besar lagi apabial huruf qolqolah bertasdid.
3. Ghunnah
Ghunnah adalah membaca dengung karena tasjid. Hurufnya ada dua, yaitu mim dan
nun.
:’Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’ “. (QS. 2:30)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar